Jumat, 20 Februari 2015

jembatan kali brodi

Jembatan Kali Bodri Semarang Dioperasikan [Nusantara]
Setelah Amblas Diterjang Banjir
Jembatan Kali Bodri Semarang Dioperasikan

SETELAH menelan waktu selama lima bulan setelah amblas karena banjir, Jembatan Kali Bodri yang menghubungkan Kecamatan Petabon-Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah mulai dioperasikan, kemarin. Pengoperasian jembatan ini secara simbolis dilakukan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto.
Turut mendampingi peninjauan, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Yusid Thoyib, Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Danang Admojo serta Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Jawa Tengah Herman Suroyo.
Selanjutnya, Djoko Kirmanto mengungkapkan, perbaikan diperlukan karena umur jembatan yang telah tua yaitu 27 tahun. Hal tersebut ditambah tingginya arus lalu lintas kendaraan yang melaluinya. Volume kendaraan per hari mencapai 30.000 kendaraan. Selain sebagai penghubung, Jembatan Kali Bodri juga menopang perekonomian di Jalur Pantura, ujar Menteri PU.
Sementara, Kepala SNVT Pemerliharaan Jalan dan Jembatan Jawa Tengah, Herman Suroyo, mengatakan semula jembatan tersebut tersebut direncanakan kembali beroperasi pada 15 Oktober, namun mengingat tingginya volume kendaraan yang melewati Pantura jelang lebaran, pengerjaan dipercepat hingga bisa selesai lebih awal.
Beban lalu lintas berat menyebabkan lantai Jembatan Kali Bodri mengalami kerusakan. Pekerjaan rehabilitasi yang dilakukan tahun ini adalah mengganti lantai dengan plat beton dan men-cor kembali.
Perbaikan jembatan sepanjang 175 meter dan lebar 10 meter dikerjakan PT Brata Utama Roda Mandiri. Sebelumnya, jembatan tersebut pernah ambles pada tahun 2000, saat diterjang banjir bandang.
Herman Suroyo menyatakan, jembatan yang menghubungkan lalu lintas arah Jakarta-Semarang tersebut merupakan salah satu dari lima jembatan di daerah Brebes, Jawa Tengah yang mengalami perbaikan melalui dana APBN 2007. Empat jembatan lainnya yang juga mengalami perbaikan yaitu Pemalih, Limbangan, Pakijangan, dan Klewud.
Total dana perbaikan untuk seluruh jembatan tersebut senilai Rp 2,6 miliar. Dana tersebut masuk dalam paket penanganan pemeliharaan jembatan untuk wilayah Pantura Barat, ujar Herman Suroyo.
Diakuinya bahwa selain paket tersebut, SNTV Pemerliharaan Jalan dan Jembatan Jawa Tengah pada anggaran tahun ini juga memiliki dua paket penanganan pemeliharaan jembatan untuk wilayah Pantura Timur sebanyak delapan jembatan. Serta 12 paket paket penanganan pemeliharaan jalan berkala.
Untuk pemeliharaan jalan, kita punya 12 paket yang ditujukan untuk 35 kilometer mulai dari batas Jawa Barat Lohsari hingga batas Jawa Timur Tombulu, jelasnya.(otto sutoto)

SUMBER : http://www.pelita.or.id/baca.php?id=37933

Tidak ada komentar: