Warga Khawatirkan Kondisi Jembatan Gantung Tabang
Tabang (ANTARA Kaltim) - Sejumlah warga Kecamatan Tabang, Kabupaten
Kutai Kartanegara, mengkhawatirkan kondisi jembatan gantung Merdeka di
atas Sungai Belayan karena pengamanannya kurang optimal.
"Jembatan gantung ini tidak menggunakan pagar jaring di sisi kanan
dan kirinya. Kami takut ketika ada dua atau tiga sepeda motor lewat
karena menimbulkan goyangan keras dan khawatir jatuh," kata Aji
Darmansyah, warga Tabang, ketika ditemui usai melintasi jembatan itu,
Senin.
Ia mengatakan, akibat tidak menggunakan pengamanan sistem jaring,
jika ada pengendara sepeda motor yang jatuh di atas jembatan,
kemungkinan besar langsung terjun ke sungai dari ketinggian 10 meter
hingga 150 meter, tergantung pasang surut sungai.
Apalagi goyangan yang ditimbulkan cukup keras ketika ada dua atau
tiga pengendara yang lewat. Jika ada angin kencang, tentu akan
menimbulkan goyangan lebih keras pada jembatan tersebut.
Ia mengharapkan pemerintah segera turun tangan untuk melakukan
perawatan dan menambah pengamanan dengan sitem pagar jaring sebelum
jatuh korban, mengingat ada beberapa tali penggantung yang tidak menyatu
dengan tali di sisi kanan dan kiri jembatan.
Selama ini pemerintah hanya melakukan penanganan jika ada korban kecelakaan atau hal lainnya, sehingga selalu terlambat.
Warga lainnya menambahkan, sebelum ada korban jatuh lagi, sebaiknya
diberi pengamanan optimal karena jembatan gantung tersebut merupakan
satu-satunya akses bagi penduduk di Desa Sidomulyo, Bilatalang, dan Desa
Umaq Bekuay untuk melakukan aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan
lainnya.
Jembatan tersebut dibangun 1980-an, saat ini usianya lebih dari 30
tahun. Panjang jembatan gantung yang semi permanen ini 103 meter dengan
lebar 200 centimeter, salah satu sepeda motor harus mengalah ketika
berselisih jalan.
Sungai Belayan merupakan anak Sungai Mahakam yang berada di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara. Di sepanjang aliran sungai ini terdapat
empat kecamatan.
Di muaranya ada Kecamatan Kota Bangun, ke arah hulu Kecamatan
Kenohan, Kembang Janggut, dan Kecamatan Tabang merupakan daerah paling
hulu di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Mengingat fungsi Jembatan Merdeka yang sangat vital bagi mobilitas
warga terutama di tiga desa tersebut, maka warga berharap segera
mendapat perhatian pemerintah untuk optimalisasinya.
Selama ini warga mengaku terpaksa melewati jalan tersebut karena
tidak adanya akses lain. Ketika lewat, perasaan takut terkadang muncul,
namun karena keadaan yang mengharuskan, maka mau tidak mau jembatannya
harus dilewati.
Konstruksi jembatan ini sederhana, yakni bagian dasar jalan jembatan
terbuat dari papan ulin setebal 2 centimeter yang kemudian disusun
bergantung pada kekuatan dua lajur tali baja di bawahnya sebagai
penopang.
Sedangkan di bagian atas juga terdapat dua lajur tali baja yang
kemudian dihubungkan dengan tali baja ukuran lebih kecil setiap dua
meter. Mereka yang boleh melintas di jembatan ini hanya pejalan kaki dan
pengendara sepeda motor. (*)
SUMBER : http://kaltim.antaranews.com/print/22615/warga-khawatirkan-kondisi-jembatan-gantung-tabang