Jembatan Ranto Panyang Memprihatinkan
SERAMBI/RIZWAN
Mobil
melintasi jembatan antarkecamatan yang terbuat dari batang kelapa di
Desa Ranto Panyang Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Minggu (4/11).
MEULABOH - Jembatan yang terbuat
dari batang kelapa di Desa Ranto Panyang, Kecamatan Woyla, Aceh Barat,
kondisinya memprihatinkan. Masyarakat setempat mengharapkan jembatan
yang menghubungkan Kecamatan Woyla dengan Kecamatan Woyla Barat itu
dibangun permanen.
Anggota DPRK Aceh Barat, H Amri HR SE kepada Serambi, Minggu (4/11) mengatakan, kondisi jembatan itu batang kelapa sudah dirasakan puluhan tahun lalu dan belum pernah dibangunkan permenan. Padahal jalan di sana sudah beraspal, tetapi jembatan masih menggunakan pohon kepala. “Memang sudah diusulkan untuk dibangun tahun depan dan harapan kita itu benar-benar direalisasi, sehingga jalur antarkecamatan itu tidak terganggu lagi,” ujarnya.
Anggota dewan asal Woyla ini menyampaikan, panjang jembatan 12 meter dan selama ini juga kerap menyebabkan warga terperosok serta sangat sulit dilintasi armada roda empat. Sehingga untuk sementara waktu perlu ditanggulangi secara darurat sambil menunggu dibangun permanen yang sudah dijanjikan oleh pemerintah melalui dana Otsus tahun 2013 mendatang.
“Jembatan itu sebagai urat nadi masyarakat di dua kecamatan ketika saling melintasi sehingga butuh perhatian dari Pemkab Aceh Barat sehingga selain harus dibangun tahun depan juga ditanggulangi secara darurat sehingga jalur itu tetap lancar,” katanya.(riz)
Anggota DPRK Aceh Barat, H Amri HR SE kepada Serambi, Minggu (4/11) mengatakan, kondisi jembatan itu batang kelapa sudah dirasakan puluhan tahun lalu dan belum pernah dibangunkan permenan. Padahal jalan di sana sudah beraspal, tetapi jembatan masih menggunakan pohon kepala. “Memang sudah diusulkan untuk dibangun tahun depan dan harapan kita itu benar-benar direalisasi, sehingga jalur antarkecamatan itu tidak terganggu lagi,” ujarnya.
Anggota dewan asal Woyla ini menyampaikan, panjang jembatan 12 meter dan selama ini juga kerap menyebabkan warga terperosok serta sangat sulit dilintasi armada roda empat. Sehingga untuk sementara waktu perlu ditanggulangi secara darurat sambil menunggu dibangun permanen yang sudah dijanjikan oleh pemerintah melalui dana Otsus tahun 2013 mendatang.
“Jembatan itu sebagai urat nadi masyarakat di dua kecamatan ketika saling melintasi sehingga butuh perhatian dari Pemkab Aceh Barat sehingga selain harus dibangun tahun depan juga ditanggulangi secara darurat sehingga jalur itu tetap lancar,” katanya.(riz)
SUMBER :
http://www.prohaba.co/2012/11/04/jembatan-ranto-panyang-memprihatinkan#.V43vJHafjSg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar