Selasa, 19 Juli 2016

JEMBATAN COT CALANG

Cot Calang, Keindahan yang Tersembunyi
 
 
SUMBER ;
 http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/07/71650/cot-calang-keindahan-yang-tersembunyi/#.V43x9HafjSg


Potensi Wisata Terabaikan Anak-anak bermain di bawah jembatan gantung Desa Cot Calang Kecamatan Sawang Aceh Utara, Senin, 6 Januari 2014. Desa yang memiliki potensi alam yang sangat indah dan bisa menjadi salah satu pemasok PAD Aceh Utara tersebut, terabaikan begitu saja. (medanbisnis/sugito tassan)
COT Calang merupakan satu desa yang sangat terpencil, terletak di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, atau sekitar 30 km dari arah tenggara Kota Lhokseumawe. Walau letaknya sangat terpencil, namun kawasan itu menyembunyikan kekayaan alam yang cukup menjanjikan, terutama keindahan alamnya.
Betapa tidak, desa tersebut memiliki destinasi yang sangat fenomenal terutama bagi penggemar wisata alam. Desa yang dibatasi dengan Sungai Batu tersebut memiliki berbagai keindahan alam yang sangat menarik.

Melangkah ke sana, kita akan mendengar gemericik air Sungai Lembayung dan Sungai Inong, yang membentang dengan di kanan dan kiri sungai ditumbuhi pepohonan. Suasana hutan yang masih perawan.

Potensi keindahan alam tersebut makin lengkap dengan aneka hasil buminya. Komoditas unggulan di desa berpenghuni sekitar 1.300 jiwa itu adalah kopra dan pinang, yang selama ini kerap dipasarkan ke ibukota Kecamatan Sawang. Tak ketinggalan padi, karena di sana ada sekitar 60 hektare areal pertanaman padi yang kemungkinan akan bertambah lagi dengan sedang dibukanya sekitar 300 hektare areal sawah.

Jangan abaikan buah durian, karena setiap musim Desa Cot Calang kerap menyumbangkan buah durian di pasaran Bireuen dan Lhokseumawe. Durian Cot Calang rasanya berberbeda dengan durian daerah lain, sangat lemak, sehingga terkadang setelah makan satu buah sudah tidak sanggup lagi.

Itulah sejumlah potensi yang ada di Cot Calang, sehingga sangat memungkinkan kawasan itu menjadi destinasi wisata.

Tapi nyatanya, sejauh ini belum ada pembangunan atau investasi berarti di bidang pariwisata, karena memang penduduk kawasan tersebut melarang dilakukan kegiatan wisata karena dikhawatirkan menimbulkan maksiat.

Kepala Desa Cot Calang Abdul Manaf kondisi tersebut. "Sebenarnya secara pribadi kami berharap Pemerintah Aceh Utara bisa mengajak investor untuk berinvestasi di Cot Calang, terutama pengembangan obyak wisata Sungai Inong dan Sungai Lembayung. Kedua sungai itu juga dikenal dengan Sungai Batu, karena seluruh sungai dipenuhi bebatuan dengan air mengalir di sela-sela batu, airnya sangat jernih," paparnya kepada MedanBisnis, Senin (6/1).

Padahal, tambah Abdul Manaf, jika obyek wisata dibuka di sana, bukan tidak mungkin akan menguntungkan masyarakat sekitar sungai. "Jika pengunjung datang, apa saja yang kita jual akan laku, dari mulai makanan sampai souvenir. Bisa jadi masyarakat bisa mengembangkan usaha makanan, sehingga kawasan Cot Calang dan sekitarnya terkenal dengan obyek kuliner," katanya lagi.

Tetapi begitulah, keteguhan sikap sebagian masyarakatnya yang menentang pengembangan wisata membuat Cot Calang belum bisa dijual. Sejauh ini, masyarakat yang berkunjung ke Cot Calang sebatas menikmati buah durian, sambil memandangi sungai yang mengalir indah.
"Jika tidak musim durian, tak pernah ada orang dari luar datang ke Cot Calang," ujar Manaf. ( sugito tassan )S
                                                          

Tidak ada komentar: