Selasa, 19 Juli 2016

JEMBATAN GANTUNG KUALA BATEE

Kurang Perhatian, Jembatan Gantung di Kuala Batee Rusak Parah

PM, BLANGPIDIE– Kondisi Jembatan Gantung yang menghubungkan jalan menuju perkebunan rakyat di Ujong Kareng, Desa Keude Baro, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sangat memprihatinkan. Pasalnya, lantai jembatan mulai lapuk termakan usia.
Selain itu, besi dinding jembatan juga sudah berkarat dan ada yang sudah patah. Sehingga, membuat badan jembatan miring sebelah dan mesti dilewati dengan hati-hati.
Fahmi, warga setempat, yang ditemui wartawan Sabtu (26/12), mengaku sangat prihatin dengan kondisi jembatan yang sudah puluhan tahun dibangun tersebut. Dikatakannya, jembatan itu perlu direnovasi kembali, agar tidak mengancam keselamatan warga atau petani yang melintas.
Menurut Fahmi, perlu hati-hati untuk melintasi jembatan itu. Di samping lantainya yang sudah lapuk, tali serta besi dinding jembatan juga sudah karatan. Petani setempat tidak bisa berbuat banyak, padahal jembatan itu merupakan satu-satunya akses tercepat menuju kebun mereka. Terutama, untuk mengangkut hasil panen para petani yang kebanyakan menanam sawit.
“Jangankan dilalui dengan roda dua, jalan kaki saja harus hati-hati,” ujar Fahmi.
Untuk itu, bersama dengan petani lainnya, Fahmi berharap, agar perhatian Pemerintah Daerah dan Provinsi Aceh, tertumpu pada perbaikan jembatan itu kembali. Apalagi, bangunan abudmen yang sudah berdiri kokoh di lokasi jembatan gantung tersebut dan tinggal menunggu kelanjutannya saja.
“Kepala jembatan memang sudah ada, akan tetapi sejak tahun 2008 silam hingga sekarang tidak dilanjutkan lagi. Kami berharap, abudmen yang sudah berdiri tersebut segera dilanjutkan,” tuturnya.
Hal senada diutarakan Sufrijal Yusuf, yang juga warga setempat. Disebutkannya,  perbaikan jembatan itu harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Selain kondisinya sudah lama terlantar, juga merupakan satu-satunya akses bagi petani sawit di wilayah itu.
“Sudah selayaknya jembatan itu dibangun baru, baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah setempat. Sebab, ini menyangkut hajat hidup ratusan petani sawit di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Abdya, Rahwadi, belum bisa dikonfirmasi karena nomor yang dituju sedang tidak aktif. Sementara Kabid Bina Marga setempat juga belum menjawab sambungan telpon, meskipun nomor yang dituju dalam keadaan aktif. [PM007]

SUMBER :
 http://pikiranmerdeka.co/2015/12/26/kurang-perhatian-jembatan-gantung-di-kuala-batee-rusak-parah/

Tidak ada komentar: