Minggu, 14 Desember 2014

JEMBATAN JIRAK

Jembatan Jirak Angker Bagi PEngantin Baru



Jembatan Jirak berada di Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Jembatan Jirak membentang di atas sungai Jirak yang konon menurut cerita jembatan ini angker, sebagai tempat bermukimnya jin dan setan. Masyarakat disekitar jembatan Jirak sering menghubung-hubungkan kejadian kecelakaan di Jembatan Jirak ini merupakan ulah dari jin dan setan yang tinggal di jembatan ini.
Menurut Pak Tugiman Jembatan Kali Jirak berasal dari cerita nenek moyang dahulu kala rombongan Wali yang tengah melakukan perjalanan syiar agama Islam singgah ditepi sungai ini dan untuk melepas lelah mereka bermain Jirak (Permainan tradisional) “Jirakan” (namun seperti apa permainan “jirakan” sampai saat ini belum ada yang tau).  Sehingga sungai tersebut dinamakan Sungai Jirak. Sungai Jirak membelah jalan besar yang ada pada saat itu sehingga di atasnya dibangunlah sebuah jembatan, jembatan tersebut bernama Jembatan Jirak. Jembatan Jirak pada awalnya dibangun sejak jaman Belanda menjajah 2 sekitar 350 tahun yang lalu. Jembatan Jirak pada awalnya dibangun dengan menggunakan kayu, tetapi setiap musim penghujan jembatan itu sering hayut terbawa oleh banjir, karena semakin bertambah pentingnya fungsi jembatan bagi masyarakat, jembatan tersebut akhirnya dibangun dengan bahan yang lebih kokoh, sampai saat ini sudah menjadi jembatan yang cukup besar.
Cerita rakyat yang paling menarik dari Jembatan Jirak ini adalah larangan pengantin baru yang belum genap 40 hari melewati jembatan ini. Sekitar tahun 1929 sepasang pengantin baru hilang di Jembatan Jirak konon berubah menjadi batu. Batu tersebut bernama “watu manten” sekarang batu tersebut sudah hilang ada beberapa cerita yang berkembang atas hilangnya “watu manten” diantaranya ; batu tersebut telah dihancurkan oleh penambang batu yang hendak membangun tanggul sebelah selatan, ada juga yang menyakini pindah tempat dan ada juga yang menyakini “watu manten” telah hilang terbawa banjir.

Salah satu tiang Jembatan Jirak konon digunakan tempat tinggal setan, sehingga jika ada pengantin baru yang masih “mambu kembang, bedak dan atal” lewat jembatan ini maka setan dan jin penunggu tiang jembatan tersebut akan mengganggu bahkan sampai menyelakainya. Menurut cerita Mbah Ngatemorejo Sagiyo pria berusia 83 tahun ini “Jare simbah biyen nek ono manten anyar wani lewat kene mesti keno alangan, malah ono sing nganti edan” (Katanya simbah dahulu kalau ada pengantin baru berani lewat disini (Jembatan Jirak) pasti dapat musibah, bahkan ada yang sampai gila).  Mbah Ngatemorejo Sagiyo menambahkan sebenarnya setiap tempat yang angker seperti kuburan, pohon besar, jembatan, batu besar banyak dihuni oleh setan ataupun jin, sehingga sebaiknya kita jika melewatinya membunyikan klakson sebagai bentuk ucapan permisi.
Saat ini ada masyarakat yang bukan warga Semanu masih ada yang meyakini lewat Jembatan Jirak bagi pengantin mereka memberikan sesaji berupa ; ayam jantan, kembang setaman, nasi putih, uang receh dan perlengkapan “nginang”.  Masyarakat di Semanu sendiri sudah banyak yang menganggap cerita itu sebagai mitos belaka.   (Ini hanya sebuah cerita rakyat bagi anda yang tidak percaya, anggap saja sebagai sebuah cerita mitos. Kepercayaan hanya pada Tuhan (Allah) yang memiliki segalannya). (Red_hnd-hr-rnt)
(Sumber : KORAN IBU Srikandi)

Tidak ada komentar: