Jembatan Gladak Perak, Lumajang
Jembatan
Gladak Perak merupakan jembatan bersejarah yang dibangun sejak jaman Belanda.
Letak Jembatan Gladak Perak berada di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Melintang diatas Sungai Besuk Sat, menghubungkan jalur lintas selatan antara
Malang dan Lumajang. Sungai Besuk Sat sendiri merupakan sungai yang mengalirkan
muntahan lahar Gunung Semeru di sisi selatan. Jika ditempuh dari Kota Malang
sekitar 94 km, atau 4 km setelah kawasan Piket Nol, sedang dari Kota Lumajang
sekitar 30 km.
Jembatan
Gladak Perak yang saat ini digunakan adalah jembatan baru yang dibangun sekitar
tahun 2001. Sedangkan jembatan lama yang ada disebelahnya sudah tidak dipergunakan
lagi, karena sudah tidak layak untuk dilintasi kendaraan. Bahkan jembatan awal
yang masih berupa jembatan gantung sudah tidak ada lagi. Seperti gambar
dibawah, berurut perubahan jembatan Gladak Perak dari pertama kali dibangun
hingga kondisi saat ini.
Jembatan
sepanjang 130 meter ini juga cukup fenomenal, dengan berbagai kisahnya yang
menyertainya.
-Dimulai
dari keberadaannya yang sudah dibangun sejak jaman penjajahan Belanda.
-Penamaan
Gladak Perak yang menurut cerita, salah satu versinya karena pondasi jembatan diberi
tumbal gelang perak milik seorang penari ledek cantik. Sedang versi lainnya,
disebut Gladak Perak karena jembatan ini dicat dengan warna perak.
-Tempat
pembuangan mayat, ini terjadi sekitar tahun 80 an, saat petrus (penembak
misterius) merajalela. Bahkan beberapa bulan lalu ada seorang pemuda warga
malang, yang menjadi korban kriminal
tewas dibuang hidup-hidup di lokasi ini.
-Penampakan
orang melintas di jembatan, hal ini menurut cerita pernah dialami beberapa
pengendara yang melewati jembatan ini. Kejadian ini mitosnya menjadi salah satu
penyebab terjadinya kecelakaan.
Atas: Sungai Besuk Sat,
Bawah: Jembatan Gladak Perak Lama dan Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar