Minggu, 07 Desember 2014

JEMBATAN JAVASCHE BANK

  • Jembatan Javasche Bank (DKI Jakarta)







 





Di ujung selatan daerah Kali Besar, Jakarta terdapat sebuah jembatan, untuk kebutuhan orang-orang yang bermaksud ke rumah sakit (hospitaalsbrug). Setelah rumah sakit dipindahkan ke Weltevreden, lahan bekas rumah sakit itu dimanfaatkan oleh Javasche Bank, sehingga jembatan itu dikenal sebagai Jembatan Javasche Bank. Jembatan Pasar Ayam maupun Jembatan Javasche Bank itu bukan jembatan yang paling tua di Betawi. Yang tertua adalah Jembatan Inggris, yang ketika tentara Mataram menyerang Betawi pada tahun 1628, jembatan itu harus dihancurkan. Baru pada tahun 1655 dibangun jembatan baru melintasi terusan kanal yang bernama Amsterdamsche-gracht. Itulah jembatan yang disebut Hoenderpasarbrug.
Jembatan itu bukan satu-satunya sarana untuk menyeberangi kanal. Ketika para pembesar kumpeni masih tinggal di dalam kastil, selain jembatan untuk penyeberangan itu, di tempat-tempat yang cukup jauh dari jembatan ditempatkan beberapa buah sampan memakai tenda. Sampan-sampan itu dipakai untuk mengangkut ’nyonya-nyonya besar’ yang biasanya malas berjalan itu ke seberang kanal. ’Nyonya-nyonya besar’ itu jelas sulit berjalan, karena gaun-gaun yang mereka kenakan model kurungan ayam. Setiap mereka berjalan, harus ada budak-budak yang memegangi gaun itu. Repotnya lagi, selain budak pemegang gaun, ada pula budak yang khusus memayungi sang nyonya besar, karena matahari Betawi sangat terik. Si nyonya besar sendiri tidak henti-hentinya mengipas-ngipaskan kipas bulu burung merak.

Tidak ada komentar: