Jembatan Pasupati
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jembatan Pasupati |
|
Daerah |
Jawa Barat |
Panjang total |
2,8 km |
Lebar |
30-60 m |
Jembatan Pasupati atau
Jalan Layang Pasupati adalah sebuah
jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur
Kota Bandung melewati lembah
Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan lebarnya 30-60 m.
[1]
Sebagian jalan itu dibangun di atas Jalan Pasteur, adalah jalan lama
dengan pohon palm raja disebelah kanan dan kirinya yang menjadi ciri
kota Bandung.
[2]
Jalan Layang Pasupati juga menjadi salah satu ikon Kota Bandung. Oleh
karena itu, pada malam hari bagian tengah Jembatan Pasupati diterangi
lampu sorot warna-warni.
[3]
Jalan layang ini membuat arus lalu lintas dari wilayah sekitar
Jabodetabek ke Bandung menjadi lebih mudah. Di bawah Jembatan Pasupati
terdapat taman yang bernama
Taman Pasupati.
Sejarah
Panorama di atas jalan layang Pasupati
Jalan layang (
flyover) Pasupati merupakan nama jalan layang di daerah Bandung. Nama Pasupati ini pengganti dari nama sebelumnya
Paspati yang dalam artian Sunda “pas mati”. Pasupati merupakan singkatan dari Jalan Pasteur dan Jalan Surapati.
[4]
Jalan layang Pasupati secara historis sudah terancang oleh arsitek Ir.
Karsten. Arsitek wilayah ini pada tahun 1920-an sudah menyimpan
dasar-dasar rancangan kota Bandung. Sampai ke sepuluh tahun selanjutnya,
dari tahun 1931, rancangan itu masih tetap jadi obsesi sebagaimana
program Autostrada yang menghubungkan
missing link Jalan Pasteur (
Pasteurweg) dan Jalan Ir. H. Djuanda (
Dagoweg).
[5] Pembangunan jembatan ini dibiayai melalu hibah dana dari pemerintah
Kuwait. Setelah sempat beberapa tahun tidak terlaksana, akhirnya pada tanggal
26 Juni 2005 uji coba pertama sudah dilakukan.
Struktur
Jalan layang Pasupati merupakan jalan layang pertama di Indonesia
yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya yang disebut
lock up device
(LUD) dibuat di Perancis, sebuanya jumlahnya 76 buah. Jembatan ini
secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen yang ditopang oleh 46
tiang. Setiap segmen beratnya 80 ton sampai ke 140 ton. Yang menarik,
jembatan ini dilengkapi dengan jembatan
cable stayed sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung.
Cable stayed
merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan jembatan itu ditopang oleh 19
kabel baja yang terdiri dari 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah
timur. Setiap kabel isinya 91 kabel kecil yang masing-masing kabel kecil
itu terdiri dari tujuh kabel yang lebih kecil lagi. Sepuluh kabel yang
dipasang disebelah barat dibuat berpasangan.
[5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar